Tagaknyo Permainan Ninik Mamak, Bupati Buka Buru Babi Lubuak Aluang 2022/2023

TINTA RAKYAT SUMBAR – Minggu tanggal 15 Mei 2022 jelang siang, kami ninik mamak dan masyarakat Lubuak Aluang, bersyukur dengan kehadiran Bupati Padang Pariaman dalam membangkik batang tarandam, membuka dengan resmi acara buru babi.

Mambangkik batang tarandam, dek lah lamo kami masyarakat merasa tak mendapatkan perhatian dan kedekatan emosional dengan sang Kepala Daerah. Telah lama kita kehilangan sosok pemimpin yang peduli dengan permainan ninik mamak dan anak kamanakan, dalam agenda permainan buru babi.

Kehadiran Suhatri Bur di Lubuak Aluang dalam agenda managakkan permainan pakaian niniak mamak, untuk kedua kalinya kehadiran beliau di hadapan kami niniak mamak. Pertama dalam agenda Peduli Seni dan Budaya Adat sebelum Ramadhan, dalam acara Tutuik Silek tahun 2021/2022 di lapangan parkir Samba Anduang Balah Hilir Lubuak Aluang.

Menurut kami ninik mamak, ini adalah bentuk kepedulian Kepala Daerah dalam membangun kebersamaan di lingkungan masyarakat. Menjaga marwah pakaian ninik mamak, satu bentuk permainan dan olah raga dalam membasmi hama babi yang merusak pertanian dan perkebunan.

Acara yang dihadiri oleh Ketua Kerapatan Adat Nagari (KAN) Lubuak Aluang Asril Mukhtar Datuak Rangkayo Basa dan Niniak Mamak Nan Sapuluah serta perangkat Ninik Mamak salingka Nagari Lubuak Aluang dan sanak kamanakan di Salibutan, diawali dengan arahan Camat Lubuk Alung Dion Franata. Ajakan dan peringatan untuk meningkatkan kehati-hatian dalam melaksanakan kegiatan baburu, hindari kecelakaan dan mari menjaga kebersamaan dalam pelaksanaan kegiatan ini serta tingkatkan persatuan antara kita keluarga cinto baburu di Lubuak Aluang. Satu ajakan prestisius, yang lama tidak kami dengar dalam kashanah kebersamaan.

Bupati Padang Pariaman membuka acara dengan pantun tagak badiri. Intinya menyampaikan ajakan, menjaga budaya baburu dalam rangka membasmi hama babi dan menjaga kelanjutan dari budaya yang harus tetap dipertahankan walau terjadi perobahan zaman.

Titah niniak mamak adalah ajakan yang memberi arti untuk kita masyarakat, kearifan niniak mamak mamasangkan pamenan kapado anak kamanakan. Beliau juga ingatkan pituah dalam berburu, “Mari kita jaga persatuan serta kebersamaan”. Bupati secara nyata mengajak peningkatan  pembinaan organisasi, agar lebih terstruktur dan dibina dengan baik. Tampaknya, Bupati sangat atensi atas kegiatan yang dilaksanakan oleh niniak mamak dan anak kamanakan dalam Nagari Lubuak Aluang dan Padang Pariaman umumya.

Mufakat dalam sistem komunikasi ninik mamak, telah menunjukan jalannya demokrasi yang ideal dalam kehidupan masyarakat kita.

Peran komunikasi
Kepala Daerah secara nyata mengantar hubungan Bupati Padang Pariaman ke Pusat (Jakarta) sebagai satu sikap kepemimpinan yang menganut filosofis padi. Hal ini telah memberikan satu arti besar bagi pencapaian pembangunan.

Hal yang kami ninik mamak minta, pun Alhamdulillah terwujud. Berupa upaya meningkatkan ruas jalan dari Rimbo Kalam Nagari Anduriang ke Kayu Tanam, yang diberi nama “Ring Road Timur” akan membuka ekonomi masyarakat di wilayah Nagari Anduriang. Penyampaian Bupati tentang perbaikan Talut di Sakayan, Insya Allah akan terlaksana tahun 2022 ini, sebagai pencapaian harapan masyarakat.

Pengembangan ruas jalan dari Lubuak Simantuang ke Sikabu adalah satu harapan yang sangat didambakan selama ini, juga disampaikan akan terlaksana di tahun 2023. Secara nyata dan secara bertahap, harapan masyarakat Lubuak Aluang Timur tercapai setelah sekian lama bahibo hati.

Kesan dari masyarakat, pada kepemimpinan ini dirasakan secara nyata. Ucapan terima kasih atas dukungan Kepala Daerah dalam mendukung pengembangan wilayah Timur yang selama ini tertinggal, dapat dijadikan Primadona. Karena, banyak objek wisata yang berada di Timur ini akan berkembang. Sehingga, ekonomi masyarakat kami dapat meningkat.

Pertemuan dihadiri Wali Nagari dan masyarakat dapat dirasakan. Karena kepedulian masyarakat menunjang agenda niniak mamak dan hobby berburu masyarakat, benar-benar dapat dirasakan sebagai pemersatu dan menumbuhkan semangat gotong royong.

Ke masa depan, kebersamaan dan kepedulian Kepala Daerah dengan masyarakatnya dapat semakin ditingkatkan. Pemimpin yang peduli adalah harapan masyarakat, bukanlah pemimpin janji yang kami harapkan. (*)