Gubernur Sumbar Harapkan kepada Seniman, dengan Berkarya dapat Hidupi Keluarganya.
Padang, Tinta Rakyat – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat (Sumbar) memiliki komitmen, agar dapat membantu bagaimana karya seniman seni rupa dan seni kriya di Sumatera Barat bisa berkelanjutan guna menghidupi keluarganya. Serta membantu dalam keberlangsungan berkarya, melalui promosi dan penjualan karya yang dihasilkannya ke luar Sumatera Barat bahkan ke luar negeri. Termasuk penempatan karya-karya terbaik hasil penjelajahan kreativitas seni, sebagai aset Daerah pada gedung-gedung bertingkat milik Pemerintah dan swasta, Kantor Bupati dan Walikota serta banyak lagi tempat strategis di Daerah ini.
Semua itu, tentu butuh dukungan dari berbagai pihak dan kalangan. Termasuk dari pengamat seni rupa dan kurator, kalangan akademisi dan instansi terkait. Untuk memberikan masukan dan kontribusi pemikirannya kepada Pemprov. Sumbar. Agar karya seni rupa dan seni kriya, benar-benar dapat hidup dalam persepektif kebudayaan dan pada sisi lain juga bernilai ekonomi yang tinggi.
Hal itu, disampaikan Gubernur Sumatera Barat dalam sambutan tertulisnya. Yang dibacakan oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Hukum dan Pemerintahan Setda Provinsi Sumatera Barat Enifita Djinis, SH, saat menghadiri sekaligus membuka secara resmi Pameran Lukisan Kaligrafi Islam di hall Galeri UPT Taman Budaya, Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat, Jln. Diponegoro No. 31 Padang, pada Rabu (15/9).
“Melalui kesempatan ini, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat memberikan apresiasi seluas-luasnya kepada empat pelukis yang berpameran, dengan mengangkat tema besar “Ekspresi Religius”. ujar Enifita Djinis saat membacakan sambutan Gubernur Sumbar.
Kegiatan pameran ini, sekaligus dapat dijadikan momentum penting dalam melihat seni rupa, bahkan seni kriya di Sumatera Barat secara sungguh-sungguh. Terlebih lagi seni lukis kaligrafi, sebagai nafasnya perwujudan seni budaya dalam Islam.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat Gemala Ranti, dalam laporannya menyebutkan. Bahwa pameran seni lukis kaligrafi Islam kali ini, menampilkan karya empat pelukis yang mengangkat tema besar “Ekspresi Religius”.
“Ke empat pelukis yang berpameran itu adalah, sang maestro Amir Syarif (82 th), AM. Y. DT. Garang (71 th), Irhas A Shamad (63 th) dan Ade Setiawan (40 th). Mereka merupakan seniman besar Kaligrafi Islam Sumatera Barat saat ini, di samping sejumlah nama lain di luar Sumatera Barat”, tuturnya.
Dikatakan Gemala, dengan banyaknya para perupa berkarya di Sumatera Barat maupun di luar Sumatera Barat. Semua ini merupakan aset berharga yang perlu kita beri ruang, untuk senantiasa berekspresi melahirkan karya-karya terbaik bernilai estetika tinggi di setiap waktu. Tidak terkecuali dunia seni rupa dan seni kriya di Daerah ini, yang memang sejak lama sudah tercatat sebagai salah satu etalase peta seni rupa Indonesia.
Sementara itu, Kurator Pameran Yasrul Sami dalam pengantarnya menuturkan. Karya-karya ke empat pelukis yang berpameran saat ini, merupakan seniman yang cukup dikenal karya dan perjalanan karir seninya di tanah air.
Pemunculan seni lukis kaligrafi Islam di tanah air, termasuk di Sumatera Barat sendiri. Menjadi suatu fenomena yang sangat diperhitungkan dalam kancah seni rupa moderen di Indonesia.
Artinya, ketika muncul gairah untuk membawa pengalaman-pengalaman spiritual (dalam arti : kandungan makna-makna atau nilai-nilai batiniah yang berusaha untuk melakukan penghayatan, perenungan atau kontemplasi yang mengarah kepada pesan-pesan akan kedalaman, kemanusiaan dan ketuhanan) ke dalam karya seni.
Mewakili empat pelukis yang berpameran sejak tanggal 15 hingga 20 September 2021, AM Y, Dt. Garang mengungkapkan. Selama ini, seni lukis kaligrafi Islam berjarak jauh dengan seni rupa dan seni kriya di Daerah ini. Hal itu terlihat dalam berbagai iven yang diadakan di Sumatera Barat.
“Namun, alhamdulillah kali ini kami mewakili pelukis Kaligrafi Islam, telah diberi ruang dan kesempatan. Untuk menampilkan karya-karya khusus Kaligrafi Islam, dengan karya terbaik yang dihasilkan para pelukis seni rupa dan seni kriya”, jelasnya. (AS/mh)
