Lembaga PNGG Sumbar Siap Fasilitasi Lulusan SMA, Kuliah Sambil Bekerja di Jepang.

Padang, TINTA RAKYAT SUMBAR – Menghadapi perkembangan dunia dengan kemajuan teknologi serba digital, memang sangat diperlukan ilmu pengetahuan dan keterampilan atau skill yang memadai. Apalagi bagi anak muda lulusan SMA, yang disebut generasi milineal. Mereka harus bersaing untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dan bisa memenuhi kebutuhan hidupnya kelak. Untuk itu, diperlukan adanya kemauan kuat pada diri seseorang untuk menambah wawasan dan keterampilan. Sebagai modal dasar untuk merobah nasib dan menata hidup dalam persaingan global.

Hal demikian, disampaikan oleh pimpinan Lembaga Bimbingan dan Keterampilan Bahasa Jepang “Padang NIHON GO Gakuin” (PNGG) Sumatera Barat Yulius Danil kepada media melalui sambungan telepon, pada Jum’at (29/4). Berkaitan dengan semakin sulit dan ketatnya persaingan memasuki dunia kerja, pasca pandemi Covid-19 bagi generasi muda sekarang.

Kata dia, seorang anak muda terlebih dahulu harus mempunyai semangat dan kemauan, untuk maju dan berkembang dari dalam dirinya. Disamping itu, mereka juga harus mempunyai skill yang bisa diandalkan. Setidaknya ada punya keterampilan yang memiliki nilai jual, yang sangat dibutuhkan pangsa pasar dunia kerja.

“Skill yang bisa diandalkan itu, diantaranya penguasaan bahasa Jepang, Inggris dan Mandarin. Apalagi bisa ditopang dengan kemampuan teknik dan pengetahuan akademik dari yang bersangkutan. Kenapa sangat dibutuhkan, disebabkan perkembangan ekonomi global yang begitu pesat dan telah merambah semua sektor kehidupan. Hal itu tak bisa lagi dielakkan, termasuk di Indonesia” ucap Yulius Danil mantan Ketua DPRD Padang Pariaman itu.

Untuk itu, kata Yulius Danil. Perlu disiapkan generasi muda lulusan SMA yang punya keahlian dan skill pada bidangnya. Mau tidak mau dan suka tidak suka, perkembangan pasar industri kian kencang masuk ke Indonesia pada umumnya, bahkan juga ke Sumatera Barat.

Ia menyebutkan, sejak beberapa tahun terakhir perkembangan alih teknologi dan informatika cukup deras mengalir ke Indonesia. Itu suatu fakta menunjukan, sesuai perjanjian pasar bebas ekonomi antara ASEAN – China, Jepang dan Korea Selatan beberapa waktu lalu.

“Sehingga dengan demikian, begitu banyak investasi dari Jepang, China dan Korea Selatan ke Indonesia ini. Yang dominan itu negara China dan Jepang. Tentu dengan catatan, persyaratan bekerja pada perusahaan mereka, baik di Negaranya maupun di Indonesia. Mereka harus punya skill, diiringi dengan kemampuan berbahasa Jepang” sebut Yulius Danil.

Menghadapi yang demikian, kata Yulius Danil. Kita tidak bisa membantah dan protes. Kenapa? Ya, memang kemajuan teknologi begitu adanya, cepat merambah kehidupan masyarakat pada era digital ini.

“Dengan adanya tantangan global ini, tentunya harus disiapkan generasi muda yang produktif dan menguasai keterampilan untuk menghadapi dunia kerja. Setidaknya, skill vokasi dan kemampuan berbahasa asing. Kalau tidak, generasi muda kita akan menjadi penonton di kampung halamannya sendiri” ungkap Ketua Dewan Pembina DPD. Partai Golkar Padang Pariaman itu.

Yulius Danil mengingatkan, agar pihak Pemerintah Provinsi Sumatera Barat bersama Pemerintah Kabupaten dan Kota. Agar mempersiapkan regulasi dan payung hukumnya, terkait masalah skill dan keterampilan bagi generasi muda di ranah minang.

Berbicara tentang adanya program baru di PNGG, yang dikelolanya. Dia menawarkan program “Beasiswa untuk Kuliah di Jepang”.

“Semua biaya selama pendidikan atau kuliah di Jepang, akan ditanggung oleh mitra kami di sana dan akan diberikan gaji sebesar Rp. 14 juta per-bulan. Begitu tamat kuliah di peguruan tinggi negara sakura ini, akan langsung diterima bekerja di Jepang. Bagi generasi muda lulusan SMA, yang berminat ikut kuliah sambil bekerja di Jepang. Silahkan datang mendaftar ke PNGG Sumbar di Desa Subarang Cimparuah Kota Pariaman, di belakang Kantor Walikota Pariaman, kontak person 0812-6620-5951” ungkap Yulius Danil.

Ia menyatakan, dengan adanya program kuliah sambil bekerja di Jepang ini, kita siap membantu dan memfasilitasi anak-anak lulusan SMA. Sehingga terobosan dan langkah-langkah ini, akan membantu peningkatan ekonomi dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) masyarakat yang memiliki nilai standar internasional.

“Dalam program ini, tak ada uang pangkal atau membayar duluan. Yang terpenting mau belajar bahasa Jepang dulu dan memahami tatacara menghadapi budaya bangsa Jepang dengan tata krama yang santun, jujur dan disiplin di sana” jelas putra Cimparuah Pariaman itu.

Ia menambahkan, pada angkatan pertama kita telah mengirim anak kandung dari Usman Labai dari Nagari Parik Malintang. Kabarnya, Dia telah setahun kuliah di Jepang, lumayanlah gajinya. Bahkan bila telah tamat kuliah, ia diperbolehkan untuk memilih bekerja di Perusahaan mana. Itulah bedanya dengan di Negara kita ini.

“Kita berharap, para dermawan atau organisasi PKDP dan organisasi paguyuban lainnya ikut membantu. Terutama bagi generasi muda lulusan SMA yang lemah ekonomi keluarganya, untuk kuliah di Jepang ataupun negara lain. Berarti kita semua, telah melakukan investasi pendidikan terhadap generasi muda Ranah Minang, khususnya Padang Pariaman” ajak Yulius Danil.

Coba bayangkan, sebut Yulius Danil. Siapakah yang bisa menjamin anak-anak kita ini, begitu tamat kuliah bisa bekerja. Maka untuk itu diperlukan hitung-hitungan yang jelas. Telah berapa persenkah yang bekerja setelah tamat kuliah sejak tahun 2015 lalu? Hanya sebagai perbandingan.

“Jika mereka buka usaha dan berwiraswasta, juga butuh modal pinjaman dari Bank. Untuk menjadi PNS di jajaran Pemerintahan, itupun peluangnya hanya beberapa persen. Tetapi, jikalau ada jaminan setelah wisuda yang kuliah di kampung, bahwa mereka dapat bekerja sesuai dengan disiplin akademinya atau vokasinya, itu baru hebat” tandasnya mengakhiri. (AS).