Kabupaten Solok Berhasil Capai Imunisasi Tertinggi dari 19 Kabupaten/Kota se Sumatera Barat

0 153

Solok, Tinta Rakyat Sumbar – Pemerintah Kabupaten Solok melalui Dinas Kesehatan terus berupaya meningkatkan kesehatan masyarakatnya melalui imunisasi untuk mencegah berbagai penyakit. Bahkan kabupaten penghasil beras ini berhasil mendapat capaian imunisasi peringkat satu atau tertinggi se Sumatera Barat.

Data dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar, Kabupaten Solok pada imunisasi yang dimulai pada 18 Mei 2022 hingga 8 Juni, untuk imunisasi DPT-HB Hib usia 12-59 bulan (imunisasi kejar) mencapai 10,91 persen. Disusul Padang Panjang 6,94 persen dan Pasaman 6 persen.

Untuk capaian imunisasi campak rubella usia 9 bulan sampai 15 tahun, (imunisasi tambahan) Kabupaten Solok mencapai 38,11 persen, diikuti Dharmasraya 34,4o persen, dan disusul Sawahlunto 31,19 persen.

Imunisasi tersebut diikuti oleh 19 kabupaten dan kota dalam rangka capaian Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN).

Zulhendri selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Solok mengatakan, capain imunisasi tertinggi yang diraih oleh Kabupaten Solok untuk DPT-Hb HIB adalah upaya Pemkab Solok melalui Dinas Kesehatan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman kepada seluruh masyarakat akan pentingnya pencegahan penyakit campak rubella dan lainnya.

“Pemberian imunisasi dapat melindungi anak-anak dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, sehingga anak lebih sehat dan kebal. Pemerintah terus berupaya untuk melindungi masyarakatnya. Dan Ini relatif murah dibanding kalau mereka terkena penyakit tersebut,” kata Zulhendri pada media Jumat (10/6/2022).

Di jelaskan, meski sudah mendapat peringkat pertama dalam capaian imunisasi pihaknya terus melakukan peningkatan melalui kerja sama dengan kemenkes RI dengan kegiatan mulai Jumat dan Sabtu selama 2 hari pada 6 puskesmas dengan target 1.000 orang

“Salah satunya upaya keras kami adalah melakukan percepatan selama 15 hari kedepan. Ini juga dibutuhkan peran dan dukungan dari berbagai pihak,” terangnya.

Perlu diketahui, Kementerian Kesehatan telah menyusun 3 strategi untuk menggalakkan imunisasi rutin pada anak guna memberikan perlindungan dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).

Pertama, menambah 3 jenis imunisasi rutin pada anak yang sebelumnya 11 vaksin menjadi 14 vaksin. Kedua, digitalisasi data imunisasi. Kementerian Kesehatan telah menyiapkan Aplikasi Sehat IndonesiaKu (ASIK). Ketiga, imunisasi anak akan dilakukan melalui undangan di aplikasi, sehingga Pemda maupun tenaga kesehatan sudah mengetahui anak yang belum divaksinasi. (Wdk)

Ads

IMG-20230107-WA0016
20221218_171931
IMG-20221218-WA0002
20240106_175354
IMG-20230107-WA0016 20221218_171931 IMG-20221218-WA0002 20240106_175354

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Do NOT follow this link or you will be banned from the site!