Parik Malintang, TINTA RAKYAT – Publikasi foto mesjid Kantor Bupati Padang Pariaman di media sosial facebook Herman Bagindo pada 28 Januari 2021, mengingatkan penulis pada Korong Hilalang Gadang (Hilga). Foto tersebut penulis screenshoot dan dikirim melalui whatsapp kepada Wali Korong Hilga Sdr. Irdianto, dengan menambahkan teks “dari sini Hilga korong kita”. Sdr. Irdianto menanggapi dengan dua pesan “Gagah background Hilga bg”, dan “Judul carito Hilga rancak ndak bg?”
Dari pesan Wali Korong tersebut, latar belakang Hilga memang gagah dan rancak. Latar belakang tersebut yaitu kawasan Kantor Bupati Padang Pariaman yang berada di Korong Pasa Dama. Salah satu latar belakang yang rancak tersebut, adalah kubah mesjid Kantor Bupati yang berwarna kuning keemasan. Ke‘rancak’an tersebut akan semakin lengkap, ketika gedung DPRD sudah siap. Kawasan Kantor Bupati berada dekat perbatasan Pasa Dama dengan Hilga. Kawasan perbatasan tersebut dilalui oleh jalan provinsi, jalan lingkar Duku Sicincin. Walaupun nama jalan ini perlu dipertanyakan juga dari sisi nama geografis. Titik awal jalan adalah, Nagari Buayan dan titik akhir adalah Nagari Kapalo Hilalang. Sementara Duku adalah salah satu Korong di Nagari Kasang, serta Nagari Sicincin hanya bagian wilayah dalam rute jalan tersebut.
Secara fisik, penulis pernah ke Hilga pada tahun 2012 bersama Kepala Bagian Pemerintahan Nagari Sekretariat Daerah Bapak Hendri Satria, AP, M.Si. Kegiatan ini mendampingi Bupati Padang Pariaman dalam agenda penyerahan bantuan kepada masyarakat, dari lembaga swadaya masyarakat asal Swiss, HEKS (Hilfswerk der Kirchen Schweiz Evangelischen). Untuk sampai ke Hilga, kami melewati Nagari Pasie Laweh Lubuak Aluang, bukan melalui wilayah Nagari Parik Malintang. Itu tahun 2012.
Delapan tahun berlalu, Hilga masih seperti dulu layaknya syair lagu. Berdasarkan komunikasi dengan Sdr. Irdianto, untuk ke Hilga kalau menggunakan kendaraan roda empat, maka tetap melalui Nagari Pasie Laweh Lubuak Aluang. Untuk sebuah urusan ke Kantor Nagari di Korong Pasa Balai, maka rute kendaraan roda empat adalah melalui Nagari Pasie Laweh Lubuak Aluang, Nagari Salibutan, Korong Batang Tapakih Nagari Sintuak dan terus ke jalan lintas Padang Bukitinggi.
Walaupun Hilga dekat dengan Kantor Bupati, tetapi tidak bisa diakses menggunakan mobil untuk sarana transportasi. Dengan jarak selemparan batu dari Kantor Bupati, rute kendaraan roda empat yang bagus adalah dari Kantor Nagari Parik Malintang. Dengan melalui Kantor Nagari di Korong Pasa Balai terus ke simpang PLTA di Korong Batang Tapakih Nagari Sintuak dan rute Nagari Pasie Laweh Lubuak Aluang. Rute terdekat dari Kantor Bupati, hanya bisa dilalui dengan jalan kaki. Walaupun sama kotor, pilihan berikutnya adalah pakai kendaraan sepeda motor. Dengan melewati jalan lingkar Duku Sicincin, yang melintas di depan Kantor Bupati. Melewati jalan yang berdebu di musim kemarau dan becek di musim hujan. Inilah kondisi jalan lingkar yang belum diaspal.
Ternyata, Hilga tidak serancak background-nya. Walaupun ke Kantor Bupati lebih dekat dibanding ke Kantor Nagari, jangan harap bisa gunakan mobil sebagai sarana transportasi. Dari sembilan korong di Nagari Parik Malintang, maka Hilga sudah bisa divonis terbelakang.
Nagari Parik Malintang merupakan salah satu Nagari di Padang Pariaman yang berlabel Desa maju, sesuai Indeks Desa Membangun Tahun 2020. Hilga merupakan Korong terbelakang di Nagari maju. Seharusnya kita semua malu, walaupun dekat kantor Bupati tapi punya nasib begini. Tetapi limpahan kemajuan tersebut, bisa tidak sepenuhnya ditumpukan kepada APB Nagari untuk mengalir ke Hilga. Akses ke Hilga adalah jalan Kabupaten dan jalan provinsi (jalan lingkar Duku Sicincin). Untuk membuka Hilga kepada dunia, harus ada upaya kita semua. Jangan hanya fokus kepada APB Nagari, tetapi mari berkolaborasi.
Inilah Hilalang Gadang.
Hilalang Gadang adalah Parik Malintang. Hilga ternyata di Ibukota. Ibukota Kabupaten di Parik Malintang.
Tapi, saat ini Hilga terbelakang…!
*) Mahasiswa Prodi Studi Kebijakan Fisip Unand, Pemerhati Sosial Masyarakat dan Kebijakan Publik, Dosen STIE Sumatera Barat Pariaman.
