Community Based Tourism, Lahirkan Solusi Bangun Nagari Berbasis Masyarakat.

Oleh : Septiadi Kurniawan

0 115

TINTA RAKYAT – Nagari adalah pembagian wilayah administratif sesudah Kecamatan di Provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Istilah Nagari menggantikan istilah Desa atau Kelurahan yang digunakan di Provinsi lain di Indonesia.

Nagari merupakan kesatuan masyarakat hukum, yang memiliki batas-batas wilayah. Yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal usul dan adat istiadat yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Nagari merupakan kumpulan dari beberapa Jorong/Korong, yang memiliki tujuan dan prinsip yang sama. Nagari dalam pelaksanaan pemerintahan dan pembangunannya dipimpin oleh seorang Wali Nagari.

Wilayah Nagari dengan seluas-luas potensinya adalah anugerah Allah SWT. Bentang alam yang kaya, indah dan menakjubkan adalah sesuatu yang harus dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat yang ada di Nagari tersebut. Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah, melalui pemberdayaan masyarakat untuk terlibat dalam pembangunan sektor kepariwisataan yang ada di Nagari.

Saat pandemi Covid-19 melanda dunia, khususnya Indonesia, semua jenis usaha dan ekonomi masyarakat mengalami penurunan yang besar. Hal ini juga berdampak kepada masyarakat Nagari, yang merupakan ujung tombak dari perekonomian Nasional. Maka dari itu, untuk meningkatkan kembali gairah perekonomian masyarakat, diperlukan sebuah upaya untuk mengembalikan stabilitas ekonomi itu seperti sebelumnya. Salah satunya dengan mengembangkan semua potensi yang dimiliki Nagari, menjadi sebuah kegiatan pariwisata yang unik dan menarik.

Bentuk pariwisata itu adalah Community Based Tourism, yang dikenal dengan sebutan CBT yaitu Pariwisata Berbasis Masyarakat. CBT merupakan suatu konsep, dimana kemauan dan keinginan masyarakat terapung kepermukaan. Dimana masyarakat adalah pionir bagi destinasi wisata itu sendiri. Hal ini dimulai dari perencanaan, pembangunan, pengelolaan dan pengembangan wisata, masyarakat dan generasi muda terlibat penuh. konsep pemberdayaan tentunya menjadi nomer satu dan norma-norma masyarakat jadi payung besar dalam keberlangsungannya.

Dengan adanya kawasan Ekowisata dan Edukasi Green Talao Park di Nagari Ulakan akan menjadi salah satu role model dari penerapan CBT tersebut. Hal ini tentunya akan menjadi hasil terapan yang jelas dan nyata, ketika semua stake holder yang terkait memiliki peranan tersendiri dan berhasil mengubah perspektif pembangunan kepariwisataan yang pasif menjadi aktif.

Ini dibuktikan dengan tingkat partisipatif masyarakat Nagari Ulakan, dalam bahu membahu untuk mewujudkan Nagari yang mandiri lewat konsep kepariwisataan. Bukan hanya tentang meraup keuntungan, namun juga tentang keberlanjutan program CBT itu sendiri. Karena sangat jelas digambarkan bahwa Community Based Tourism adalah ruang karya anak Nagari, dalam wujud apresiasi kebanggaan terhadap daerahnya sendiri.

Melalui kawasan ekowisata dan edukasi Green Talao Park dimiliki, sebagai Destinasi yang unggul, unik dan berdaya saing. Menjadi pemicu bagi Nagari Ulakan bersama masyarakat dan generasi mudanya bercita-cita akan menjadikan Nagari Ulakan menjadi Nagari yang madani, mandiri dan sejahtera. (SM)

Ads

IMG-20230107-WA0016
20221218_171931
IMG-20221218-WA0002
20240106_175354
IMG-20230107-WA0016 20221218_171931 IMG-20221218-WA0002 20240106_175354

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Do NOT follow this link or you will be banned from the site!