BASECAMP of IKAT STUDENT TAHFIDZ.

Oleh : Z. Dt. Bagindo Kali.

0 20

Padang, Tinta Rakyat – Yang kami maksud dengan Basecamp of IKAT Student Tahfidz, sebenarnya adalah Asrama Mahasiswa IKAT (Ikatan Keluarga Ampekangkek Tjanduang) Berbasis Tahfidz. Ceritanya, sejak Tahun 1962 tokoh masyarakat asal Kecamatan Ampekangkek Tjanduang waktu itu, sudah membeli lahan yang luasnya lebih 500 M2 di pinggir Kota Padang. Direncanakan untuk dibangunkan Asrama Mahasiswa Ampekangkek Canduang yang kuliah di Padang. Dan ketika itu, Air Tawar merupakan pusat pendidikan tinggi, dengan adanya UNAND dan IKIP Padang sebagai perguruan tinggi negeri berkampus di sana.

Pada tahun 2008 46 tahun kemudian, barulah dapat dimulai pembangunan fisik Asrama Mahasiswa dengan membangun fondasi Cakar Ayam sebanyak 24 titik dan sedalam 3 M. Akibat goncangan Gempa 30 September 2009 yang banyak meruntuhkan bangunan di Kota Padang, para pengurus hampir putus asa. Berhubung lnvestasi senilai Rp 100 juta untuk pondasi sumuran yang belum diikat dengan slof beton waktu itu, diduga tidak bisa dimanfaatkan lagi.

Tahun 2016, dibentuk Yayasan Pembangunan Sepuluh Nagari (YPSN) sebagai pengganti Panitia Pembangunan Asrama Mahasiswa IKAT. Melalui YPSN ini, terhimpun semangat menggalakkan kembali pembangunan Asrama Mahasiswa, di atas pondasi fisik yang telah tenggelam. Bagaimanapun, konsolidasi IKAT dilakukan untuk memperkuat pondasi non fisik.

Pada tanggal 4 Desember 2018, dikukuhkan Pengurus baru Ikatan Keluarga Ampekangkek Tjanduang (IKAT). Hari itu juga, terhimpun material bangunan untuk membangun asrama senilai Rp 28 Juta. Artinya, fisik bangunan sudah bisa dilanjutkan dan ternyata hasil survey lapangan menunjukkan, pondasi fisik yang dibuat 1O tahun sebelumnya masih dapat digunakan.

Setahun kemudian, diawal 2020 pengecoran calon Ruangan Kantor dan Void seluas 45 M setara 5% luas lantai keseluruhan, baru dapat dimulai. Dari dana awal Rp 28 Juta, Tanggal 1 Oktober 2021 Sekretariat IKAT di jalan Talang Betutu No. 20 telah layak difungsikan, menelan biaya lebih kurang Rp. 180 Juta. Artinya, selama 17 bulan masa Covid-19 dengan segala pembatasan, terhimpun dana Rp. 160 Juta dan pekerjaan berjalan lancar.

InshaAllah dalam Tahun 2022 direncanakan membangun 4 ruangan asrama, diikuti rencana merekrut 12 orang penghuninya. Dalam setahun terakhir, pemikiran untuk memanfaatkan Ruang Kantor sebagai Ruang Asrama sementara, telah dipikirkan. Namun kurang peminat, karena para mahasiswa belajar dari rumah atau daring. Mungkin juga, budaya berasrama telah bergeser untuk tinggal di rumah rumah kost. Barangkali ini perlu penelitian.

Untuk motivasi baru sebutan Asrama Mahasiswa, sudah perlu diberikan predikat alternatif. Misalnya untuk Gedung IKAT, di lantai ll akan dibangun Aula Representativ berkapasitas 100 orang lengkap dengan fasilitas perkantoran. Jadi, Asrama Mahasiswa akan menjadi bagian dari Gedung IKAT. Seluruh ruangan kemungkinan dipasang pendingin udara, yang lazim untuk gedung pertemuan di Kota Padang. Sehingga kesannya juga menjadi lebih mewah dan nyaman. Untuk tahap awal, pemakaian tetap disewakan sebatas kebutuhan biaya operasional gedung.

Sekarang, juga dimatangkan rencana pembentukan Lembaga Wakaf, untuk menampung donasi pembangunan gedung sampai selesai. Teknik penghimpunan dana secara konvensional, secara bertahap akan bergeser membangun lembaga keuangan syariah yang diawali Lembaga Wakaf tadi. Mulai dengan bentuk ; 1. Wakaf Uang, 2 Wakaf Melalui Uang, 3. Wakaf Dana Abadi dan 4.Wakaf Produktif.

Zakat Mal melalui Donasi Bulanan dan Wakaf Melalui Uang melalui Berbagai Lelang Material Bangunan, sudah dipraktekkan selama 2 tahun terakhir. Praktek itu sedang dicarikan Landasan Hukum Syariahnya, melalui pelatihan tenaga pengelola yang sudah mempraktekkannya.

Tenaga terlatih ini, akan ditingkatkan jumlah dan mutunya hingga layak menyandang predikat Pengelola Lembaga Wakaf. Lembaga Wakaf ini akan dikembangkan terus mengelola Dana Wakaf Abadi, Wakaf Uang Produktif. Jika perlu manfaatnya bukan hanya dinikmati penghuni asrama mahasiswa tetapi andalan sumber permodalan Warga lKAT Padang. Jangka Panjang bisa dilirik juga oleh Masyarakat Ranah.

Kembali kepada terminologi Basecamp of Student Tahfidz (BST), yang lnshaAllah akan dibiayai oleh Lembaga Wakaf, pemikirannya bermula dari sistim rekruitmen. Setiap biaya atau cost yang murah pasti peminatnya banyak, apalagi yang gratis. Untuk itu perlu kriteria seleksi. Misalnya bagi mahasiswa harus hafal 3 Juz Alquran. Untuk Pelajar SMA sederajat, harus hafal minimal 1 Juz.

Selama di Asrama mereka diarahkan terus meningkatkan hafalannya. Tamat Kuliah di jurusan masing masing, bisa saja mereka jadi penghafal Al Quran, yang punya peluang berkarir ganda di profesinya atau menjadi lmam Mesjid di Mancanegara. Bagi Tamatan SMA/Aliyah tadi yang peningkatan hafalannya menjadi 10 Juz selama di Asrama, bisa saja jadi modal seleksi memasuki perguruan tinggi tanpa Tes Akademik, karena bukan rahasia lagi jika penghafal Al Quran tingkat IQ nya melebihi rata rata. Tetapi, Metode BST ini paling bermanfaat untuk mengantisipasi pergaulan bebas di asrama.

Calon-calon Wakif (orang yang akan berwakaf) lnshaAllah akan memilih Nazir Wakaf (Lembaga Wakaf) yang mampu merancang program program yang amanah dan merangsang Trust. Inilah yang sedang dirintis oleh IKAT Padang bersama YPSN nya. (***)

Ads

IMG-20230107-WA0016
20221218_171931
IMG-20221218-WA0002
20240106_175354
IMG-20230107-WA0016 20221218_171931 IMG-20221218-WA0002 20240106_175354

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Do NOT follow this link or you will be banned from the site!