Warga Kampung Salak Jalamu Harapkan Perbaikan Jembatan Putus Akibat Banjir Segera Dimulai.

0 45

Pesisir Selatan, Tinta Rakyat – Masyarakat Kampung Salak Jalamu, Nagari IV Koto Hilie, Kecamatan Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), harapkan perbaikan jembatan yang putus akibat banjir bandang yang terjadi pada September 2020 lalu di kampung itu, dapat segera dilakukan.

Harapan itu disampaikan, sebab jembatan gantung yang memiliki bentangan hingga mencapai 100 meter tersebut, merupakan urat nadi perekonomian masyarakat di nagari itu. Demikian dikatakan tokoh masyarakat Batang Kapas, Bambang Putra Niko, kepada media pada Kamis (21/1) di Painan.

Dijelaskannya, bahwa selain sebagai urat nadi perekonomian karena digunakan sebagai penyebarangan oleh warga untuk pergi ke kebun dan sawah, di seberang sungai tersebut juga bedomisili sebanyak 15 Kepala Keluarga (KK).

“Karena, hingga sekarang jembatan masih belum diperbaiki setelah putus akibat banjir bandang yang terjadi pada September 2020 lalu itu. Sehingga mereka terpaksa menyeberang sungai dengan cara berenang. Tentunya bila kondisi air sungi tidak besar,” katanya.

Ditambahkan juga, kondisi itu tidak saja sekedar membuat mereka yang berjumlah sebanyak 15 kepala keluarga itu menjadi terisolasi, tapi juga membuat perekonomian mereka terus merosot.

Ditambahkan Bambang Putra Niko, bahwa jembatan yang putus itu dibangun pada tahun 2018 lalu melalui APBD oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Pessel.

“Sejak dibangun tahun 2018 itu, masyarakat yang berdomisili diseberang sungai tidak saja terbebas dari keterisolasian, tapi juga membuat perekonomian mereka semakin menggeliat. Agar kondisi itu kembali pulih, sebagai tokoh masyarakat saya berharap agar bisa segera kembali dilakukan perbaikan. Karena jembatan itu, telah menjadi urat nadi perekonomian warga di nagari ini yang sebagian besar berprofesi sebagai petani,” harapnya.

Wali Nagari IV Koto Hilia Satria Darma Putra, ketika dihubungi menjelaskan. Bahwa masyarakat di Kampung Jalamu tersebut memang berharap. Agar jembatan yang putus akibat banjir bandang yang terjadi pada September 2020 lalu itu, bisa segera dilakukan perbaikan.

“Putusnya jembatan gantung dengan bentangan mencapai 100 meter akibat banjir bandang pada September 2020 lalu ini, telah saya laporkan kepada pemerintah daerah melalui BPBD Pessel. Laporan itu juga telah dilanjutkan ke BPBD Sumbar,” katanya.

Dijelaskannya bahwa laporan itu sudah ditanggapi oleh BPBD Sumbar dan BNPB dengan menurunkan timnya ke lokasi tersebut.

“Saya katakan demikian, karena tim teknis dari BNPB pusat sudah turun dan meninjau langsung ke lokasi jembatan putus yang terdapat di Kampung Salak Jalamu tersebut pada November 2020 lalu,” ungkapnya.

Disampaikan Satria, kalau pihak BNPB berjanji akan melakukan perbaikan jembatan itu melalui dana pusat pada 2021 ini dengan panjang melebihi 100 meter.

“Namun tidak hanya sekedar bisa dilewati oleh kendaraan roda dua sebagaimana sebelumnya, melainkan juga oleh kendaraan roda empat seperti mobil.” jelasnya.

Dia berharap dengan dibangunnya jembatan itu nanti, perekonomian masyarakat yang banyak bertopang pada sektor pertanian, seperti padi, sawit, gambir, dan karet benar-benar kembali menggeliat.

“Dari itu saya mengimbau kepada masyarakat agar tetap sabar, yang tentunya juga berharap jembatan itu nanti benar-benar berkualitas dan jauh lebih baik dari sebelumnya.” harap Satria menutup pembicaraan. (JA)

Ads

IMG-20230107-WA0016
20221218_171931
IMG-20221218-WA0002
20240106_175354
IMG-20230107-WA0016 20221218_171931 IMG-20221218-WA0002 20240106_175354

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Do NOT follow this link or you will be banned from the site!