Tindaklanjuti Program UNESCO, Dinas Kebudayaan PBP Gelar FGD “Strategi Interpretasi Warisan Tambang Ombilin Sawahlunto”

0 81

Sawahlunto, Tinta Rakyat – Menindaklanjuti surat UNESCO Office Jakarta Nomor JAK/CLT/L/22/00165 tanggal 3 Maret 2020 lalu tentang Survey Dasar (Vaseline Survey) untuk pengembangan Dokumen Strategi Interpretasi Warisan Tambang Ombilin Sawahlunto, Dinas Kebudayaan Peninggalan Bersejarah Dan Permuseuman (DISBUDPBP) kota Sawahlunto gelar Forum Diskusi Terpumpun (FGD) bertempat di Khas Ombilin Hotel, Rabu (13/4/2022). 

“FGD ini merupakan Survey Dasar penyusunan strategi interpretasi warisan dunia Tambang Batubara Ombilin seiring dengan kegiatan Survey Baseline yang berlangsung dari tanggal 4 sampai dengan 14 April 2022,” kata Kepala DisbudPBP kota Sawahlunto, Hilmed S.Pt, M.M dalam sambutanya pada forum diskusi yang dihadiri oleh segenap Stack holder terkait, pemilik aset, komunitas serta pelaku seni dan budaya sekota Sawahlunto.

Kegiatan ini terlaksana berkat dukungan Pemerintah Belanda melalui kantor UNESCO Jakarta yang terdiri dari 5 (lima) kegiatan hingga pertengahan tahun 2023 dengan menunjuk Tim Southeast Asia Museum Services (SEAMS) untuk menggali potensi yang ada.

Hilmed menuturkan, ini sebagai bentuk bukti dari keseriusan UNESCO yang secara berkelanjutan menunjukkan perhatianya kepada kota Sawahlunto pasca ditetapkannya kota ini sebagai Warisan Dunia pada tanggal 6 Juli 2019 oleh lembaga dunia tersebut.

“Semoga FGD hari ini dapat menjadi masukan dan sumber informasi dalam penyusunan dokumen interpretasi tentang Warisan Tambang Ombilin Sawahlunto nantinya,” ucap KadisbudPBP.

Anastasia Dwirahmi, Project Coordinator Tim SEAMS memaparkan target yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah untuk mendapatkan data awal dari masyarakat dan Pemerintah yang dalam hal ini Pemerintah kota Sawahlunto untuk membangun sebuah narasi atau cerita-cerita yang nantinya akan digunakan untuk menyusun strategi interpretasi yaitu bagaimana situs warisan dunia ini nanti bercerita sehingga pengunjung dapat mengetahui apa dan bagaimana hingga Sawahlunto ini dinobatkan sebagai kota warisan dunia.

“Dengan survey ini nantinya kita bersama pemerintah kota dapat menyusun tema-tema yang menarik tentang kota Sawahlunto sehingga pengunjung mendapatkan gambaran dan tertarik untuk melakukan kunjungan,” tutur Ami.

Melanjutkan penuturan Ami, Andrew Henderson (Consultant SEAMS) ditemani Dyah Pandam Mitayani (Project Asisstent) memaparkan, kegiatan ini lebih ke mengenalkan kisah-kisah terkait situs warisan dunia dengan tujuan tidak hanya untuk pariwisata saja tapi bisa menyentuh ke dunia pendidikan atau pelestarian cagar budaya itu sendiri.

“Kita akan mengangkat cerita-cerita lama yang mungkin nyaris hilang namun hal ini tidak mesti terpaku dengan data-data sejarah yang ada karena banyak kisah atau cerita yang kurang dan tidak terdokumentasi dalam arsip kesejarahan,” kata Andrew.

Kota Sawahlunto ini unik, banyak budaya dan seni yang dibawa oleh para pekerja tambang yang didatangkan ke Sawahlunto yang masih dirawat dan dilestarikan oleh masyarakat, begitu juga dalam hal penggunaan teknologi pada aktifitas penambangan serta sarana prasarana pendukung lainnya seperti pembangkit listrik.

“Inilah nantinya yang akan dituangkan dalam narasi-narasi sehingga cagar budaya yang ada baik berupa fisik maupun non fisik dapat lebih dikenali dan menarik para wisatawan lokal maupun mancanegara untuk berkunjung ke kota Warisan Dunia ini,” terang Andrew Anderson. (D/Nr)

Ads

IMG-20230107-WA0016
20221218_171931
IMG-20221218-WA0002
20240106_175354
IMG-20230107-WA0016 20221218_171931 IMG-20221218-WA0002 20240106_175354

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Do NOT follow this link or you will be banned from the site!