Tim Pembina KKS Propinsi Kunjungi Padang Pariaman, FKS Sampaikan Capaian Target ODF.

0 35

Parik Malintang, Tinta Rakyat – Progres pencapaian perilaku hidup sehat terkait sanitasi sepanjang tahun 2010 hingga 2020, memang masih dibawah target yang sudah ditetapkan. Karena itu, berbagai upaya dan program lintas sektoral terus dilakukan di Kabupaten Padang Pariaman. Demikian diungkapkan Ketua Forum Kabupaten Sehat (FKS) Kabupaten Padang Pariaman Dr. Rahmat Tuanku Sulaiman, pada Rabu (18/8), saat menerima kunjungan Tim Pembina Kabupaten/Kota Sehat (KKS) Propinsi Sumatera Barat di ruang kerja Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Padang Pariaman, di Nagari Parik Malintang Kecamatan Anam Lingkuang.

Turut hadir dalam kegiatan itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Pariaman Drs. H. Yutiardy Rivai, Apt. Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Diskes Padang Pariaman Nurhayati, SSiT. MARS. Kasi Kesling Basiar dan Sekretaris FKS Padang Pariaman Armaidi Tanjung.

Sedangkan Tim KKS Propinsi Sumbar yang berkunjung, terdiri dari Kasi Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Barat Resmanto, Kepala Bidang Penangganan Fakir Miskin Dinas Sosial Sumatera Barat Suyanto, Staf Kesling Diskes Sumbar Ratnawilis, Staf Bidang Hortikultura Dinas Perkebunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumbar Rusdi.

Dalam kesempatan itu, Rahmat Tuanku Sulaiman menyebutkan. Bahwa pada tahun 2021 ini, Padang Pariaman tidak dapat mengikuti penilaian KKS. Karena, hingga kini pencapaian “Open Defecation Free” (ODF) atau stop buang air besar sembarangan di Kabupaten Padang Pariaman baru 71,25 persen. Padahal syarat untuk mengikuti penilaian Wiwerda (tatanan pembinaan) harus mencapai 80 persen.

“Mudah-mudahan, pada penilaian berikutnya tahun 2023 nanti, Kabupaten Padang Pariaman bisa mencapai target 80 persen,” kata Rahmat.

Senada dengan itu, Kepala Dinas Kesehatan Padang Pariaman Yutiardy Rivai menyebutkan. Petugas sanitarian di 25 Puskesmas terus memantau dan memicu pencapaian target ODF tersebut. Selain itu, kolabarasi dengan berbagai pihak dan lintas sektoral, juga akan menjadi tambahan daya ungkit untuk mencapai target tersebut.

“Bantuan dari berbagai pihak, seperti BAZNAS, Dewan Masjid Indonesia (DMI), Pondok Pesantren, tokoh masyarakat, tokoh agama dan developer (pengembang perumahan), diharapkan mempercepat pencapaian target ODF di Kabupaten Padang Pariaman. Keterlibatan semua pihak, mendorong untuk terciptanya sanitasi yang sehat dan tersedianya akses jamban yang memadai, akan mempercepat pencapaian target ODF tersebut,” kata Yutiardy.

Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Barat Resmanto, dalam paparannya menyampaikan. Dalam meningkatkan capaian ODF tersebut, tidak harus setiap individu atau rumah memiliki jamban. Bisa jadi mereka memanfaatkan jamban komunal, seperti ipal komunal atau sarana jamban masjid, mushalla dan surau. Artinya, mereka sudah mendapatkan akses jamban sehat. Mereka tidak buang air sembarangan seperti ke kolam ikan, sungai, drainase atau aster (plastik asoi terbang).

Resmanto juga menyebutkan, sarana jamban masjid, mushalla dan surau juga perlu dibenahi. Terutama yang belum layak dan tidak memenuhi standar sanitasi.

“Masih ditemui sarana sanitasinya yang belum layak. Kondisi demikian, juga perlu menjadi perhatian. Sehingga, sanitasi masjid, mushalla dan surau yang sehat akan menyenangkan jamaah, dalam beribadah” kata Resmanto.

Diketahui, bahwa penghargaan Swasti Saba yang diberikan kepada Kabupaten/Kota Sehat yang memenuhi target pencapaian ini, terbagi dalam tiga tingkatan. Yaitu, Pemantapan (Padapa), Pembinaan (Wiwerda) dan Pengembangan (Wistara). (AS/Rel.)

Ads

IMG-20230107-WA0016
20221218_171931
IMG-20221218-WA0002
20240106_175354
IMG-20230107-WA0016 20221218_171931 IMG-20221218-WA0002 20240106_175354

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Do NOT follow this link or you will be banned from the site!