Satu-satunya di Sumbar, BPBD Padang Pariaman Terima Peralatan WRS New G dari BMKG.
Padang, Tinta Rakyat – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Padang Pariaman pada tahun ini menerima bantuan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pusat, berupa peralatan Peringatan Dini ancaman resiko bencana Gempa Bumi dan Tsunami, yaitu Warning Receiver System (WRS) New Generation. Proses perakitan dan pemasangan peralatan ini, telah dimulai sejak awal Juli 2021 kemaren. Sementara untuk finalisasi Instalisasi perangkat lunaknya serta pengoperasiannya, dimulai tanggal 19 Juli 2021 kemarin. Peralatan ini akan ditempatkan di Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Padang Pariaman. Hal ini disampaikan oleh Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Padang Budi Mulya, ST. M.Eng. kepada awak media melalui sambungan telepon, pada Selasa (20/7).
Dikatakannya, WRS New Generation merupakan peralatan yang menerima informasi secara real time (24 jam) setiap kejadian Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami berupa Smart Display. Data yang diterima peralatan ini, langsung dari BMKG Pusat untuk seluruh wilayah Indonesia secara umum. Dan khusus untuk wilayah Kabupaten Padang Pariaman, akan dikelola oleh Pusdalops BPBD.
Dalam pembicaraan itu, Kalaksa BPBD Budi Mulya menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak BMKG Pusat. Karena, telah membantu peralatan WRS New Generation ini. Dan peralatan yang diterima ini, merupakan satu-satunya dimiliki oleh BPBD Kabupaten dan Kota yang ada di Sumatera Barat.
“Tentunya dengan adanya peralatan ini, akan membantu BPBD dan Pemerintah Daerah dalam meningkatkan Mitigasi dan pengurangan dampak resiko terhadap ancaman bencana Gempa Bumi dan Tsunami. Apalagi wilayah pesisir pantai Padang Pariaman, masih menjadi ancaman serius bencana Gempa Bumi dan Tsunami yang bersumber dari Megathrust Mentawai”, ujar Budi.
“Dengan adanya peralatan WRS New Generation ini, akan menjadi terintegritasi dengan peralatan Early Warning System (EWS) Tsunami milik BPBD Kabupaten Padang Pariaman, yang tersebar di sepanjang pesisir pantai”. kata Budi Mulya mengakhiri pembicaraan. (AS)
