RSUD Padang Pariaman Lakukan Perjanjian Kerjasama dengan UNAND dan Biofarma dalam Uji Klinis Vaksin Merah Putih.

0 42

Padang, TINTA RAKYAT SUMBAR – Dalam rangka kegiatan Uji Klinis Vaksin Merah Putih yang akan dilakukan pada tahun ini, Rumah Sakit Universitas Andalas (UNAND) melakukan Perjanjian Kerjasama dengan Universitas Andalas, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Padang Pariaman, Biofarma dan Fakultas Kedokteran Unand.

Perjanjian Kerjasama ini, ditandai dengan Penanda tanganan Memorandum of Understanding (MoU) yang dilakukan secara Hybrid melalui Zoom meeting, bertempat di Lantai 3 Rumah Sakit Universitas Andalas pada Selasa (22/2).

Hadir dalam acara itu, Rektor Universitas Andalas, Prof. Dr. Yuliandri, SH, MH, Direktur Utama Biofarma Honesti Basyir, Direktur Utama Rumah Sakit UNAND, Dr. dr. Yevri Zulfiqar, Sp.B, Sp.U (K), Direktur RSUD Padang Pariaman, dr. Jasneli, MARS, Dekan Fakultas Kedokteran UNAND Dr. dr. Afriwardi, Sp. KO,

Kegiatan dilanjutkan dengan dialog dan diskusi, kemudian diikuti dengan visitasi lokasi kegiatan Uji Klinis Vaksin Merah Putih akan dilakukan.

Menurut dr. Jasneli ketika dihubungi melalui sambungan telepon, untuk melihat kesiapan RSUD Padang Pariaman. Besok (Rabu 23/2) tim uji klinis akan melakukan visitasi ke RSUD Padang Pariaman.

Sebagaimana dikutip dari laman web Kemenkes https://farmalkes.kemkes.go.id/2022/02/uji-klinis-tahap-pertama-vaksin-merah-putih/
Dalam uji klinis tahap pertama pada 9 Februari 2022, Rektor Universitas Airlangga (UNAIR) Nasih mengatakan bahwa vaksin merah putih telah diproyeksikan sebagai produk vaksin kebanggaan nasional dengan bersertifikat halal.

“Vaksin besutan UNAIR ini akan menjadi vaksin COVID-19 berstatus halal pertama. Sertifikat halal tersebut akan berlaku dari 7 Februari 2022 hingga 6 Februari 2026,” jelas Nasih.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan. Bahwa selain sebagai booster dan vaksin anak, pihaknya juga mendorong vaksin Merah Putih sebagai satu-satunya produksi inisiatif vaksin dalam negeri yang menjalani tiga tahap tersebut, sebagai vaksin donasi internasional.

“Presiden bersedia menggunakan ini sebagai vaksin donasi dari Republik Indonesia khususnya sebagai ketua G20, ke negara-negara lain yang membutuhkan,” katanya.

Tidak hanya itu, dengan sertifikasi halal yang dimilikinya, vaksin merah putih diharapkan dapat mencakup seluruh penduduk, termasuk dengan negara yang memiliki populasi agama Islam.

“Sehingga dengan demikian bukan hanya secara lokal, namun juga internasional,” tuturnya.

Untuk mencapai tujuan tersebut, Menkes menegaskan bahwa setelah melakukan uji klinik, vaksin merah putih harus sesegera mungkin melakukan proses registrasi skala global.

“Sebelum diedarkan secara internasional, vaksin merah putih harus terlebih dahulu melakukan proses registrasi di World Health Organization (WHO) dan mendapatkan listing internasional,” sebut Menkes. (AS)

Ads

IMG-20230107-WA0016
20221218_171931
IMG-20221218-WA0002
20240106_175354
IMG-20230107-WA0016 20221218_171931 IMG-20221218-WA0002 20240106_175354

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Do NOT follow this link or you will be banned from the site!