Relawan dalam Konteks Politik

0 19

 

Catatan: HERI SUGER *

Pariaman, Tinta Rakyat – Relawan merupakan salah satu aktor yang berpengaruh, dalam setiap ajang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) atau Pemilihan Presiden (Pilpres). Mereka umumnya tidak mempersoalkan waktu, tenaga dan materi yang mereka habiskan untuk kepentingan memenangkan calon yang didukungnya. Bagi relawan merupakan sebuah kebahagiaan, bila calon yang diusungnya bisa memenangkan kontestasi politik ini.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata “Relawan” merupakan penggalan dari kata sukarelawan. Yang berarti, orang yang melakukan sesuatu tanpa pamrih. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak kita temukan kelompok massa yang mengatas namakan dirinya sebagai relawan atau pekerja sosial. Dapat dicontohkan seperti, Relawan bencana, Relawan kebersihan atau lingkungan dan tidak terkecuali Relawan dalam konteks politik.

Dalam setiap Pilkada atau Pilpres, kita temukan banyak kelompok yang menamakan dirinya Relawan pada masing-masing pasangan calon (paslon). Mereka adalah kelompok non partisan, tidak bergabung dalam satu partai politik pengusung kandidat. Mereka umumnya bekerja dalam barisan yang berbeda dengan partai pengusung. Namun dengan tujuan yang sama, memenangkan kontestasi Pilkada. Bentuk kontribusi mereka, ternyata tidak hanya sebatas ide dan tenaga. Melainkan termasuk juga materi atau logistik serta biaya operasional.

Pertanyaannya, apa yang mereka ingin dapatkan?

Sejauh penelusuran yang penulis lakukan, kehadiran mereka umumnya berangkat dari kesadaran dan keinginan untuk ikut memikirkan nasib bangsa atau daerahnya. Agar terjadi perubahan, bangkit dan berbenah untuk menjadi lebih baik. Melalui sosok yang mereka yakini, akan mampu mengemudikan roda pemerintahan.

Hal ini merupakan motivasi intrinsik yang luhur. Meskipun demikian, bukan tidak ada lembaga relawan yang memiliki motif-motif pragmatis seperti popularitas dan pre-investment. Untuk dapat mendulang fee dan segala benefit sosial-ekonomi, pada saat kandidat yang mereka usung memenangkan kontestasi.

Relawan ini, mereka siap mengerahkan segala kemampuan untuk mendulang suara sebanyak-banyaknya bagi kepentingan kandidat yang diusung. Mereka tersebar hampir di setiap kawasan, dalam berbagai jenis dan modelnys. Ada istilah barisan atau sayap, seperti barisan emak-emak, sayap perempuan, sayap ulama, sayap pemuda, barisan mahasiswa pelajar dan sebagainya.

Sebagai contoh, Tim Relawan Paslon “X”. Relawan ini dibentuk untuk memenangkan kandidat yang mereka usung yaitu Paslon “X”. Para relawan meyakini, Paslon “X” merupakan figur yang mampu mengantarkan bangsa atau daerah menuju masa depan yang lebih baik.

Keberadaan tim relawan tersebut, biasanya disahkan langsung oleh tim pemenangan atau bahkan oleh Paslon “X”. Jaringan relawan ini bahkan terbentuk hingga merambah ke berbagai kawasan yang paling terendah sekalipun. Seperti tingkat Rukun Warga (RW) dan Rukun Tetangga (RT) atau Nagari dan Korong, yang siap memenangkan paslon yang mereka dukung. Inilah dinamika politik yang mewarnai demokrasi akhir-akhir ini.

Tim dari masing-masing paslon kontestasi pilpres atau pilkada ini, siap berjuang mati-matian membela dan mendukung kandidatnya. Bahkan perjuangan mereka melebihi orang badunsanak, bagaimana agar Paslon yang didukung menduduki kursi orang nomor satu dan nomor dua.

Relawan sejatinya terbentuk atas dasar kesukarelaan dari kalangan aktivis maupun masyarakat biasa. Namun dalam perjalanannya, tentu memerlukan logistik untuk memperkenalkan kandidat yang didukungnya. Sudah selayaknya, jika relawan dan partai politik pengusung harus saling berkonsolidasi dalam menentukan program-program. Yang akhirnya, akan berimbas kebaikan untuk para kandidat yang mereka usung.

Kandidat pun selayaknya harus mampu melihat para pendukungnya, termasuk membantu dalam hal pengadaan logistik dan biaya operasional. Meskipun para relawan benar-benar terbentuk dari kesukarelaan, tanpa mengharapkan sokongan logistik dari kandidat. Jadi, baik kandidat, partai politik pengusung, tim pemenangan maupun relawan harus sinkron dan saling bekerja sama.

Paslon yang cerdas, akan mengawal keberadaan relawan dengan baik. Sebab, lantaran tidak merasa terikat secara moril, apalagi materil. Boleh jadi para relawan berubah atau mengubah arah dukungan. Banyak kasus di lapangan yang menunjukkan, fakta relawan harus berani menghadapi kenyataan. Bahwa kontribusi mereka, pada akhirnya akan menjadi sampah sejarah dan tidak dianggap penting atau digunakan hanya pada saat-saat kritis saja. Mereka dilirik sebatas kepentingan sesaat, lalu segala bentuk kontribusi mereka akan berlalu bersama angin.

Sebagai contoh, sebutlah misalnya Relawan Paslon “X”. Relawan ini difungsikan untuk kepentingan memenangkan dalam kontestasi pilpres atau pilkada, terutama dalam melakukan kampanye popularitas dan elektabilitas terhadap masyarakat di akar rumput. Namun, setelah Paslon “X” keluar sebagai pemenang dalam pertarungan pilpres atau pilkada, Paslon “X” tidak lagi bergandengan tangan dengan relawan yang rela mati-matian memenangkan mereka. Dengan kata lain, tidak dianggap lagi. Kondisi ini jelas memukul perasaan para relawan, yang sudah berjuang tak kenal waktu dan tenaga untuk mengusung Paslon “X” di akar rumput.

Fenomena “tidak dianggap lagi atau lepas-pakai” seperti ini, sebenarnya adalah hal yang lumrah dalam dunia politik. Budaya pragmatis politik, memaksa semua pihak untuk mampu berjalan dalam irama kepentingan. Ada yang hari ini dipakai, besok ditinggalkan dan ada yang hari ini terlupakan, lalu besok diberdayakan secara maksimal. Begitu juga, ada yang hari ini lawan, besok menjadi kawan atau sebaliknya. Tidak ada yang abadi dalam kacamata seorang politisi.

Oleh karena itu, siapa saja yang hari ini bekerja sebagai relawan untuk memenangkan kandidat tertentu. Luruskan niat dan bersiaplah menerima keputusan-keputusan apapun yang akan diambil oleh kandidat. Termasuk keputusan untuk melupakan kontribusi yang Anda berikan, lalu menjadi sampah sejarah bahkan tak pelak ada yang berujung sumpah serapah. (AS)

*) Wartawan dan pemerhati politik, domisili di Kota Pariaman – Sumatra Barat.

Ads

IMG-20230107-WA0016
20221218_171931
IMG-20221218-WA0002
20240106_175354
IMG-20230107-WA0016 20221218_171931 IMG-20221218-WA0002 20240106_175354

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Do NOT follow this link or you will be banned from the site!