Hendri Septa: Pelestarian Budaya Jadi Bagian Penting Dalam Pelaksanaan Pembangunan.

0 204

Padang, TINTA RAKYAT SUMBAR – Sebagai masyarakat Minangkabau tentunya kita sudah diberi pemahaman, apakah budaya dan tradisi yang harus dipakai sehari-hari dan dipertahankan hingga sepanjang masa. Sebagaimana filosofi “Adat basandi sara’ sara’ basandi Kitabullah” yang selalu dipegang teguh selaku masyarakat Minangkabau. Dimana, antara Adat dan Syara’ (Islam) di Minangkabau tidak dapat dipisahkan, ibarat Aur dengan Tebing yang saling bersandar keduanya. Agar Aur bisa berdiri kokoh dan Tebing tidak akan runtuh.

Disamping itu, masih banyak lagi budaya Minang yang masih terpelihara hingga sekarang dan menjadi bagian penting dalam pelaksanaan pembangunan. Salah satunya adalah tradisi makan Bajamba. Demikian disampaikan oleh Walikota Padang Hendri Septa saat menghadiri Gebyar Silaturahmi Ulak Karang Selatan sekaligus Pelantikan Ketua LPM, RW, RT dan Forum RT/RW se Kelurahan Ulak Karang Selatan, pada Sabtu (26/2) bertempat di gedung pertemuan SMK Pariwisata Aisyiah di Jl. S. Parman Ulak Karang Kecamatan Padang Utara Kota Padang.

“Hal ini menunjukkan masih tingginya tingkat kepedulian dan partisipasi masyarakat di tengah era globalisasi, khususnya bagi masyarakat di Ulak Karang Selatan. Begitu juga sebagai wujud integritas masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan, yang masih tetap memelihara tradisi dan budaya sebagai kearifan lokal. Walaupun berada di Daerah perkotaan, tapi tradisi Minangkabau masih tetap digunakan dalam acara-acara tertentu”, ujar Hendri Septa.

Melalui momentum pelantikan serentak ini, terlihat Walikota Padang Hendri Septa sangat tersanjung atas apa yang telah dilakukan oleh masyarakat Ulak Karang Selatan. Selajutnya orang nomor satu di kota Padang ini, juga akan memasukan agenda Bajamba ini menjadi ivent Pariwisata Kota Padang.

“Kita akan hadirkan tradisi makan Bajamba dalam setiap ivent pariwisata berskala nasional, terutama dalam menghadapi agenda Nasional dalam waktu dekat. Dimana, kota Padang ditunjuk sebagai tuan rumah Pertemuan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) yang akan dilaksanakan pada bulan Agustus 2022 mendatang”, tutur Ketua DPD PAN Kota Padang itu.

Hadir dalam acara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Camat Padang Utara Ances Kurniawan, Lurah Ulak Karang Selatan Sarengat, Ketua LPM Ulak Karang Selatan Rudi Zeinofra, Ketua Kelompok Siaga Bencana (KSB) Kota Padang Ali Januar, Babinsa dan Bhabinkamtibmas, Ketua Forum RT/RW serta Ketua RT dan RW se Kelurahan Ulak Karang Selatan dan beberapa tokoh masyarakat setempat.

Hal senada, juga disampaikan Plt. Camat Ances Kurniawan. Bahwa kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik, tentunya tidak terlepas dari peran dan partisipasi dari seluruh pemangku kepentingan di Kelurahan di Ulak Karang Selatan. Hal itu terlihat dengan masih tingginya semangat untuk terlibat dalam setiap agenda Pemerintahan dan Pembangunan di wilayahnya.

“Karena rasa kebersamaan yang telah lama terbangun di tengah masyarakat Ulak Karang Selatan ini. Membuat Saya yang baru dua hari dua hari bertugas di Kecamatan Padang Utara ini, menjadi termotivasi kembali. Bagaimana kegiatan Bajamba ini menjadi bagian dari tradisi adat yang bernilai tinggi, sehingga menjadi aset pariwisata budaya yang harus terus dijaga dan dilestarikan”, ungkap Ances Kurniawan.

Diakhir kegiatan, Ketua LPM Ulak Karang Selatan Rudi Zeinofra juga banyak mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Ulak Karang Selatan, yang telah melibatkan diri untuk mensukseskan kegiatan tersebut.

“Disamping itu, tentunya peran Lurah Ulak Karang Selatan Sarengat beserta jajarannya. Yang sangat banyak membantu terlaksananya pelantikan LPM, RW dan RT serta forum RT/RW yang diketuai oleh bapak Liberta”, ucap Rudi Zeinofra menutup pembicaraan.

Diketahui, makan Bajamba merupakan suatu tradisi masyarakat Minangkabau yang masih terjaga hingga sekarang. Diawali dari semangat untuk ikut serta dalam memaknai suatu kebersamaan pada acara tertentu. Masyarakat setempat khususnya kaum ibu, secara spontan menyediakan makan siang dengan menu yang sederhana (nasi dibungkus daun ditambah dengan lauk atau telur). Kemudian, hidangan disantap bersama-sama dengan duduk di lantai menghadap ke satu wadah yang disebut Jamba. Suasana makan bersama secara sederhana itulah yang disebut makan Bajamba, dengan bersenda gurau suasana menjadi semakin membahagiakan. Sebagaimana tema acara ini, dengan kebersamaan kita jaga dan kita lestarikan budaya adat Minangkabau. (AJ)

Ads

IMG-20230107-WA0016
20221218_171931
IMG-20221218-WA0002
20240106_175354
IMG-20230107-WA0016 20221218_171931 IMG-20221218-WA0002 20240106_175354

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Do NOT follow this link or you will be banned from the site!