Hendri Septa: Membangun Budaya Sadar Bencana Perlu Keseriusan Semua Pihak.
Padang, TINTA RAKYAT SUMBAR – Membangun budaya sadar bencana, perlu keseriusan dan kefokusan dari seluruh pihak di negeri ini. Karena hal ini juga merupakan bagian yang penting, untuk tumbuh kembangnya kepedulian dan kedisiplinan dalam pengurangan resiko bencana yang akan terjadi. Demikian disampaikan oleh Walikota Padang Hendri Septa dalam wawancara singkat di ruang kerjanya, pada Rabu (16/2). Terkait adanya surat edaran dari Dinas Pendidikan Kota Padang, yang intinya mengajak para guru dan orang tua murid mensukseskan vaksinasi anak usia 6-11 tahun dan pelaksanaan pembelajaran tatap muka.
Pada intinya, vaksinasi di lingkungan sekolah tidak ada pemaksaan bagi anak anak kita”, ujar Hendri Septa.
Selanjutnya, Hendri Septa juga mengharapkan kepada seluruh warga Kota. Untuk dapat berperan aktif dan respontif terhadap situasi yang berkembang, terkait kebijakan dalam penanganan pandemi covid-19 di Kota Padang. Pemerintah Kota Padang dalam upaya yang berkelanjutan, dalam edukasi dan mitigasi bencana. Khususnya dalam penanganan wabah pendemi covid 19 ini.
Disamping itu, Walikota juga mengharapkan peningkatan kapasitas masyarakat itu sendiri. Hal ini juga dianggap sangat penting, sebagai wujud integritas sosial masyarakat di dalam bagian pembangunan yang telah dilaksanakan.
“Kita berharap, adanya persamaan presepsi dan pemahaman dari seluruh komponen masyarakat di Kota Padang, terhadap arti pentingnya kesiapsiagaan dalam pengurangan resiko bencana. Apalagi saat negeri ini terus berupaya mengatasi wabah pendemi Covid 19, yang suka tidak suka telah menganggu kehidupan dan penghidupan semua orang dari seluruh sendi kehidupan sosial bermasyarakat”, ulasnya.
Dikatakan, bahwa untuk mencapai itu tentunya perlu respontif dan proaktif dari seluruh steakholder. Agar tercapainya suatu ketahanan masyarakat dalam menghadapi bencana itu sendiri sebagai sebuah harapan bersama. Dan bukan sebaliknya bencana dijadikan sebagai berita petakut yang tampa kita sadari ada yang diuntungkan dan dirugikan.
“Ini bukan hanya sekedar retorika belaka, tetapi ini perlu sebuah kerja nyata dari seluruh komponen di negeri ini. Yakni setiap pemangku kepentingan harus berkomitmen dalam melakukan setiap kegiatan, apa yang dilakukan mesti sama antara ucapan dan tindakan”, ungkapnya.
Dia menambahkan, kehadiran negara dan Pemerintah selaku penyelenggara negara, tentu lebih penting lagi sebagai wujud perlindungan terhadap rakyatnya. Khususnya dari ancaman bencana, sebagaimana amanah konstitusi.
“Kita sama-sama mengetahui, Pemerintah adalah sumber energi, informasi dan dana yang semuanya itu adalah untuk kepentingan kesejahteraan rakyatnya secara berkeadilan. Dari pada menyalahkan keadaan, lebih baik melakukan sesuatu untuk memperbaiki keadaan”, ujar Walikota mengakhiri pembicaraanya. (AY)
