Gubernur Mahyeldi : Perangi Narkoba, Ancaman “Proxy War” Perusak Generasi Bangsa Harus Dihadapi Bersama.

0 32

PADANG, Tinta Rakyat Sumbar – Proxy War salah satu senjata untuk merusak dan melumpuhkan kekuatan sebuah bangsa. Dalam proxy war, tidak bisa terlihat siapa lawan dan siapa kawan. Salah satunya senjata dalam proxy war adalah Narkotika.

Hal ini disampaikan Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi, saat menerima kunjungan silaturahmi dan ramah tamah Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia (RI) Komjen. Pol. Dr. Drs. Petrus Reinhard Golose, MM, di Auditorium Gubernuran Sumbar Jl. Sudirman Padang, pada Kamis (10/2) malam.

“Ancaman bahaya narkotika bisa menjadi instrumen untuk proxy war atau perang baru yang modern. Karena lebih murah dan tidak kentara. Apalagi saat ini, sudah masuk dunia pendidikan yang akan merusak generasi penerus bangsa,” ungkap Mahyeldi.

Menurutnya, bahaya Narkoba sudah didepan mata. Kejahatan narkotika ini tidak hanya bermotif bisnis ilegal, namun sudah merambah ke dalam motif membiayai kejahatan terorisme.

“Ini sangat membahayakan bagi generasi bangsa, kita harus segera bertindak di semua lini,” ucapnya.

Untuk itu, Gubernur Mahyeldi serius dalam mengupayakan penanggulangan narkoba melalui pencegahan, pemberdayaan masyarakat dan rehabilitasi. Yang juga dilakukan melalui media sosial dan berbagai situs internet seiring perkembangan kemajuan teknologi informasi.

Gubernur juga mengungkapkan, perlu adanya edukasi terkait penyalahgunaan narkotika ini. Menurutnya, narkotika dapat melemahkan sendi-sendi kehidupan masyarakat.

“Sekarang generasi muda kita banyak yang terlibat narkotika, baik sebagai pemakai ataupun sebagai pengedar. Tentunya hal ini harus kita tangani secara bersama, karena menyangkut amanat dari presiden untuk mewujudkan generasi Indonesia Emas tahun 2045 yang akan datang,” paparnya.

Mahyeldi berpesan kepada seluruh lapisan masyarakat dan jajaran Pemprov. Sumbar, untuk bersama memberantas dan menangani hal tersebut.

Sementara itu, Kepala BNN RI Komjen. Pol. Dr. Petrus Reinhard Golose mengatakan. Seiring dengan perkembangan teknologi, sifat dan karakteristik perang telah bergeser. Perang masa kini yang terjadi dan perlu diwaspadai oleh Indonesia, salah satunya adalah proxy war.

“Ancaman narkoba sudah sangat serius, sudah dalam taraf merugikan keutuhan bangsa dan menjadi senjata “Proxy War”, ujar Petrus Reinhard Golose dalam paparannya.

Menurutnya, Narkoba telah menjadi senjata atau proxy perang dalam gerakan sebuah bangsa. Oleh karena itu, Petrus mengajak semua elemen bangsa bersatu menyatakan perang terhadap narkoba.

“Lawan narkoba, perang total terhadap narkoba. Ini adalah perang kita semua,” serunya.

Ia menyebutkan, dari hasil operasi pemeriksaan pada tahun 2021, gabungan antara BNN dan Polri. Dari pihak polri telah ditemukannya lebih dari 11 ton metafetamin yang telah disita. Sementara dari BNN sendiri, hasil tangkapan mencapai 3,3 ton.

“Waspadalah, Narkoba ada dimana-mana. Ini yang membuat kami ingin mencanangkan sosialisasi terkait narkotika hingga ke desa-desa, termasuk di Sumbar,” tuturnya.

Terakhir Ia menyampaikan, untuk merangkul orang-orang yang terkena narkotika adalah dengan merehabilitasi mereka. Sehingga mereka bisa kembali beraktivitas dan berkarya seperti yang lainnya.

Hadir dalam acara tersebut, Wakil Ketua DPRD Sumbar Irsyad Syafar, Kepala BNNP Sumbar, Brigjen. Pol. Drs. Khasril Arifin, anggota Forkopimda, Kepala Perwakilan BINda Sumbar, Bupati dan Walikota se Sumbar, Direktur Bank Nagari, Rektor Perguruan Tinggi, Niniak Mamak, Alim ulama dan Bundo Kanduang serta pemuka masyarakat Sumbar dan Kota Padang. (Rel./nov)

Ads

IMG-20230107-WA0016
20221218_171931
IMG-20221218-WA0002
20240106_175354
IMG-20230107-WA0016 20221218_171931 IMG-20221218-WA0002 20240106_175354

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Do NOT follow this link or you will be banned from the site!