Buka Pekan Kreatifitas Museum, Suhatri Bur: Museum Perang Sintuak Jadi Pusat Seni dan Budaya Padang Pariaman
Sintuak Toboh Gadang, TINTA RAKYAT SUMBAR – Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman sangat mendukung hadirnya Museum Perang Sintuak di Nagari Sintuak Kecamatan Sintuak Toboh Gadang. Karena, semua yang dilakukan adalah untuk memelihara dan melestarikan karya seni dan budaya serta bukti sejarah perjuangan bangsa, khususnya di daerah Kabupaten Padang Pariaman. Sehingga sejarah perjuangan bangsa tidak hanya sebatas cerita, tapi ada bukti autentik dalam bentuk barang dan dokumen yang bisa diketahui oleh generasi selanjutnya.
Hal tersebut, disampaikan Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur ketika memberikan sambutan saat membuka Pekan Kreatifitas Museum dan Randai Perjuangan Rakyat Sintuak di Simpang Tigo Nagari Sintuak Kecamatan Sintuak Toboh Gadang, pada Rabu (11/5) malam.
Bupati Suhatri Bur sangat mengapresiasi, inisiatif Rio Tampati Putra dan kawan-kawan untuk mendirikan Museum Perang Sintuak tersebut di Kabupaten Padang Pariaman. Karena museum Perang Sintuak merupakan museum satu-satunya di Kabupaten Padang Pariaman. Bupati berharap, Museum Perang Sintuak bisa menjadi pusat dokumentasi seni dan budaya yang ada di Kabupaten Padang Pariaman.
“Museum merupakan tempat menyimpan benda-benda sejarah dan alat seni budaya yang terjadi perubahan dari waktu ke waktu. Diharapkan museum Perang Sintuak ini bisa menjadi pelopor, dalam menjaga kelestarian nilai-nilai adat dan budaya di Kabupaten Padang Pariaman” ujar Bupati.
Bupati Suhatri Bur juga mengungkapkan, bahwa beberapa hari sebelumnya, Rio telah memperlihatkan dokumen dan bukti-bukti sejarah terjadinya perang di Sintuak. Dia sangat berterima kasih dan merasa bangga, karena pada masa sekarang masih ada anak muda yang sangat peduli dengan sejarah. Dimulai dari mengumpulkan barang-barang yang menjadi bukti sejarah dan selanjutnya mendirikan sebuah museum.
“Malam ini, visualisasinya diungkapkan melalui pergelaran Randai tentang sejarah Perlawanan Rakyat Sintuak terhadap tentara Belanda yang tadi telah kita saksikan bersama. Bulan Oktober nanti, Randai Perjuangan Rakyat Sintuak ini akan kita tampilkan di Taman Mini Indonesia Indah Jakarta” jelas Suhatri Bur.
Harapan Rio, agar Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman dapat membantu dana untuk biaya operasional dan pengadaan etalase museum. Menanggapi hal itu, Bupati Suhatri Bur meminta Rio terlebih dahulu membuat Yayasan dan menghibahkan rumah yang telah dijadikan Museum Perang Sintuk, kepada Yayasan yang telah dibentuk tersebut.
Sebelumnya, Rio Tampati Putra pendiri dan Kepala Museum Perang Sintuak melaporkan. Bahwa didirikannya museum tersebut, karena pada tahun 1947-1949 pernah terjadi kontak senjata antara pejuang Indonesia yang dibantu warga setempat dengan tentara Belanda.
“Diantara koleksinya adalah, senapan serta perlengkapan perang, replika baju pejuang Indonesia, helm tentara Belanda, uang lama, dan foto-foto prajurit Belanda” ungkap Rio.
Dikatakan Rio, jumlah koleksinya hampir 300 unit, dikumpulkan semenjak ia kecil hingga dirinya membangun museum bersama dengan warga Nagari Sintuak lainnya. Koleksi tersebut, tidak saja berasal dari Padang Pariaman. Namun juga didatangkan dari berbagai daerah di Indonesia, salah satunya dari Jakarta.
“Disamping melihat koleksi museum, pengunjung juga dapat memanfaatkan untuk berfoto secara gratis” ujarnya.
Ikut memberikan sambutan pada acara itu, Dra. Hj. Siti Izzati Aziz anggota Komisi IV DPRD Sumbar dan Undri, M.Si Kepala Balai Pelestarian Nilai-Nilai Budaya Wilayah Sumbar, Bengkulu dan Sumsel.
Pembukaan pekan kreativitas museum juga dihadiri, Kadis Dikbud Kabupaten Padang Pariaman Drs. H. Anwar, M.Si, Kadishub Rizki Monrizal, SH, M.Si, Ketua LKAAM Padang Pariaman Zainir Koto Dt. Rangkayo Mulie, ST, Kabag Perekonomian Mulyadi, SP, Kabag Hukum Riki Zakaria, SH.MH, Camat Sintuak Toboh Gadang Asy’ari, S.Pd dan Wali Nagari Sintuak beserta niniak mamak dan pemuka masyarakat setempat. (Raf/Release)
