Kerjasama Dinkes dengan Puskesmas, Kasus Covid-19 di Padang Pariaman Kian Melandai

 

Parikmalintang, Tinta Rakyat – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Pariaman Drs. H. Yutiardy Rivai Apt. menyatakan rasa syukur, karena pertambahan kasus pasien yang terkonfirmasi positif corona virus disease 2019 (covid-19) semakin melandai. Hal ini mengindikasikan, kesadaran masyarakat pada protokol kesehatan sudah semakin baik.

“Alhamdulillah, hari ini kita menerima laporan hanya dua warga Kabupaten Padang Pariaman yang dinyatakan terkonfirmasi positif, sedangkan satu warga lainnya negatif,” ujar Yutiardy melalui Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Hj. Nurhayati SSiT. MARS, kemarin Sabtu (10/10).

Menurut Yutiardy, keberhasilan menekan pertambahan kasus covid-19, tidak terlepas dari kerjasama tim. Yakni Dinkes bersama 25 unit puskesmas yang ada di Kabupaten Padang Pariaman.

“Kawan-kawan tenaga medis dan non medis di seluruh puskesmas, telah melakukan tracing terhadap kasus konfirmasi covid-19 tanpa kenal lelah. Semua itu dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dan dengan risiko yang mungkin mereka hadapi, dibawah nahkoda Kepala Puskesmas masing-masing.” ujar Nurhayati yang akrab dipanggil Mila itu.

Ia menambahkan, semenjak pasien pertama yang diketahui terkonfirmasi positif covid-19 pada tanggal 31 Maret 2020, warga Kabupaten Padang Pariaman yang dinyatakan positif covid-19 hingga hari ini berjumlah 353 orang dan sebanyak 264 warga sudah sembuh. Selain itu, sebanyak 29 warga melakukan isolasi mandiri, 35 warga menjalani isolasi di tempat yang disediakan pemerintah kabupaten, 13 pasien menjalani perawatan di rumah sakit dan 12 lainnya meninggal dunia.

“Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman menyediakan dua lokasi untuk Isolasi, yakni Hotel Safir dan Wisma Yorifa yang berlokasi di Kecamatan Lubuak Aluang. Semua fasilitas dan penanganan selama isolasi ditanggung oleh Pemkab.Padang Pariaman.” ulas Mila.

“Kami yakin dan percaya, apabila kita sudah mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan serta rajin mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, upaya memisahkan dan memutus mata rantai penularan covid-19 akan terealisasi lebih cepat. Apalagi saat ini, dengan berlakunya Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2020 tentang Adaptasi Kebiasaan Baru Pencegahan dan Pengendalian Covid-19. Kita harus benar-benar disiplin dan selalu berdoa agar terhindar dari penularan covid-19 ini,” katanya lagi.

Dihubungi secara terpisah, Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) dr. Jasneli, MARS. menyebutkan. Bahwa pasien yang terkonfirmasi positif covid-19 dan kemudian dinyatakan negatif, ini sudah melalui tahapan-tahapan pemeriksaan atau tes SWAB yang dilakukan oleh tim dari Bidang P2P Dinkes.

Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan (Yankes) dr. Jasneli, MARS. yang membawahi kegiatan karantina menjelaskan. Selama proses isolasi pada tempat karantina yang disediakan pemkab, penanganan pasien yang terkonfirmasi positif covid-19 mengikuti Standar Operasional Prosedur (SOP) yang sudah ditetapkan. Diantaranya, dengan mengatur jadwal aktifitas yang harus dilakukan dan menyusun menu untuk asupan gizi yang sesuai kebutuhan. Semuanya, sudah diatur oleh Tim Gizi dari Dinkes Padang Pariaman.

“Dengan dinyatakan negatif atau sembuh pasien covid-19, tentunya tidak terlepas dari arahan dari pimpinan di GugusTugas Percepatan Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Padang Pariaman. Serta kerjasama dengan tim lintas program dan lintas sektoral, yang terlibat lansung dalam pengawasan dan pengelolaan di dinas kesehatan,” ulas dr. Rina.(AS/M)

Komen (0)
Tambah Komen