Kunjungi Freeport Indonesia, Bupati Suhatri Bur Menjadi Kepala Daerah Pertama yang Menanam Pohon

Papua, Tinta Rakyat – Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur, SE. MM didampingi Ny. Yusrita Suhatri Bur dan Zulhendri Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Ikatan Keluarga Minang (IKM) Papua, mengunjungi kawasan Reclamation and Biodiversity milik PT. Freeport Indonesia (PT FI) pada areal mile 21 di Timika Papua, pada Rabu (13/10).

Bupati beserta rombongan,  disambut hangat oleh Roberth Sarwom yang merupakan General Superintendent Departement Environmental PT Freeport Indonesia. Dalam kunjungan tersebut, Bupati Suhatri Bur mendapat kesempatan menanam pohon di kawasan Reclamation and Biodiversity milik PT. Freeport Indonesia.

Pada kesempatan itu, Roberth Sarwom menyatakan. Bahwa Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur, SE. MM. menjadi Kepala Daerah pertama yang mendapatkan kesempatan menanam pohon di kawasan Reclamation and Biodiversity milik PT. Freeport Indonesia pada areal mile 21 di Timika Papua ini.

“Biasanya, Menteri dan Pejabat-pejabat tingkat Pusat saja yang diberikan kesempatan ini”. ujar Roberth.

Dikatakan, kegiatan kunjungan ini merupakan undangan khusus yang ditujukan pada Bupati Padang Pariaman. Dalam rangka menjalin silaturrahmi serta melihat kemajuan dan teknologi yang digunakan PT FI. Dia berharap, pohon yang ditanamnya dapat tumbuh dengan subur dan bermanfaat bagi lingkungan.

“Semoga pohon yang saya tanam ini, menjadi pohon paling subur dan bisa menjadi tempat berlindung dan berteduh bagi siapa saja”, ujar Suhatri Bur yang akrab di sapa Aciak ini.

Kepada media, Bupati juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Oki selaku Govrel PT FI. Yang telah memfasilitasi dalam proses kunjungan dan untuk lakukan penanaman pohon tersebut.

Setelah menanam pohon, sebagai kegiatan penutup dalam kunjungan Suhatri Bur yang juga ketua DPD PAN Padang Pariaman ini, juga berkesempatan makan buah yang merupakan hasil dari petik langsung di kawasan budidaya tersebut.

Diketahui, Reclamation and Biodiversity Center PT. Freeport Indonesia ini, mulai dibangun pada tahun 1995 silam. Mulanya dibangun sebagai Pusat Penelitian, untuk mengelola dampak lingkungan operasi tambang PT FI. Namun, kini areal tersebut juga menjadi kawasan perkebunan dan perikanan, yang layak untuk dikonsumsi maupun dibudidaya. (MHK)

Komen (0)
Tambah Komen