PENTINGNYA STRATEGI KOMUNIKASI PERUBAHAN PERILAKU DALAM PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING.

0 29

Parik Malintang, Tinta Rakyat – Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Padang Pariaman bersama Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Andalas (UNAND) fasilitasi kegiatan Dukungan Komitmen dan Penjelasan Tahapan Pendampingan dalam Penyusunan Starkom dan Komunikasi Antar Pribadi serta persamaan persepsi terhadap “Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku Dalam Percepatan Penurunan Stunting”, bertempat di Aula Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Pariaman di Nagari Parik Malintang Kecamatan Anam Lingkuang, pada Jum’at (17/9).

Acara dibuka langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Pariaman Drs. H. Yutiardy Rivai, Apt. Turut hadir pada kegiatan ini, secara virtual adalah Direktorat Promkes Kemenkes RI, Dekan FKM UNAND Defriman Djafri, SKM.MKM.Ph.D, Direktur Pusat Kesehatan Global Masyarakat UNAND Denas Symond, MCN. Kepala Bapelitbangda Kabupaten Padang Pariaman Ir. H. Ali Amran, MP. dan tim, Kepala DPPKB dr. Aspinuddin, Kepala Disdikbud Drs. Anwar, MSi, Kepala DinsosP3A, Kadis Kominfo, Kakan Kemenag, Kabag Prokopim dan tim dari Dinas Kesehatan Kabupaten Padang.

Dalam sambutannya saat membuka pertemuan, Kadis Kesehatan Yutiardy Riva’i mengatakan. Percepatan Pencegahan Stunting memerlukan intervensi terpadu, yang mencakup intervensi spesifik dan sensitive, secara simultan dan berkelanjutan. Penyelenggaraan intervensi terpadu yang melibatkan lintas sektor dan menyasar kelompok prioritas merupakan kunci keberhasilan perbaikan gizi dan tumbuh kembang anak, serta pencegahan Stunting.

“Upaya pencegahan Stunting salah satunya dilakukan dengan strategi komunikasi perubahan perilaku. Komunikasi perubahan perilaku ditujukan untuk masalah (komunikasi) yang penting, tapi tidak urgent (membutuhkan proses dan waktu untuk perubahan). Penurunan Stunting merupakan masalah jangka panjang. Karena itu, perubahan perilaku-perilaku kunci harus bersifat berkelanjutan dan menetap. Perlu waktu untuk mengubah perilaku masyarakat”. ujar Yutiardy.

Kadis Kesehatan Yutiardy Riva’i juga berharap melalui upaya bersama ini, kita sukseskan Aksi Konvergensi STUNTING di Kabupaten Padang Pariaman. Untuk wujudkan Padang Pariaman Unggul Berjaya.

Dalam sesi materi, Direktur Pusat Kesehatan Global Masyarakat FKM UNAND Denas Symon memaparkan. Tujuan komunikasi perubahan perilaku pencegahan Stunting, bukan sekedar pengayaan pemikiran, kognitif dan konseptual.

“Kita fokus melakukan komunikasi, agar Sasaran minum Tablet Tambah Darah (TTD) selama kehamilan, melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan memberikan Air Susu Ibu (ASI) saja, makan makanan bergizi seimbang, cuci tangan pakai sabun, Buang Air Besar (BAB) di WC/jamban aman. Karena itu, kita harus lebih bijak dalam memilih informasi apa yang akan kita berikan, sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan yang mereka hadapi”. jelasnya.

Sementara Dekan FKM UNAND Defriman Djafri, SKM.,MKM,Ph.D menyampaikan dalam paparannya. Bahwa yang tidak kalah penting dalam upaya pencegahan Stunting adalah Pola Asuh. Pola asuh adalah cara terbaik yang ditempuh untuk melakukan pembimbingan atau pendidikan. Pada pola asuh gizi, maka pembimbingannya atau pendidikannya adalah tentang upaya pemenuhan gizi. Kesalahan pola asuh akan berakibat pada kurang terpenuhinya gizi, sehingga pertumbuhan dan perkembangan tidak optimal.

“Pola asuh gizi, pengetahuan, sikap dan perilaku makan, dapat mempengaruhi pemenuhan gizi dari makanan yang dikonsumsi. Persepsi terhadap hubungan makanan dan kesehatan, Bagaimana makanan yang kita konsumsi bisa membuat kita sehat atau malah menjadikan kita sakit, jika porsi dan pemilihan jenisnya tidak tepat. Adanya norma agama dan kebudayaan, membuat kita memilih makanan tertentu untuk boleh dimakan dan tidak boleh dimakan. Respon orang tua pada anak, kapan anak lapar, makanan apa yang diinginkan anak, berapa porsi yang harus diberikan, jenis pangan apa yang harus dipilih, bagaimana jika anak menolak makan dan sebagainya”. tuturnya.

Setelah pemaparan dari Dekan FKM dan Direktur Pusat Kesehatan Global Masyarakat FKM UNAND, dilanjutkan dengan sesi Diskusi terkait peran Perangkat Daerah terkait dan rencana tindak lanjut dari kegiatan ini. Yaitu, dilakukannya pendampingan pada Nagari lokus Stunting.

Diketahui, Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku dalam Percepatan Pencegahan Stunting di Kabupaten Padang Pariaman, disusun berdasarkan identifikasi permasalahan yang dihadapi oleh sasaran 1.000 HPK. Masalah tersebut dianalisa penyebabnya, kemudian dirumuskan informasi apa yang akan diberikan, siapa sasarannya dan saluran media apa yang digunakan untuk menyampaikan pesan.

Dengan demikian, Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku dirasa penting untuk menjadi alternatif percepatan penurunan Stunting. Penyampaian informasi atau pesan yang sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi, serta pemilihan media dan metode yang tepat sesuai sasaran, diharapkan dapat mempercepat penanganan dan penurunan Stunting. (AS)

Ads

IMG-20230107-WA0016
20221218_171931
IMG-20221218-WA0002
20240106_175354
IMG-20230107-WA0016 20221218_171931 IMG-20221218-WA0002 20240106_175354

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Do NOT follow this link or you will be banned from the site!